Follow the Foot Print with Faith

..:: JANGAN JADI ORANG ASING UNTUKKU ::..

Tangan ini pernah menggenggam kesejukan jiwa seseorang yang aku puja hatinya

Jiwa ini pernah menggenggam hatinya yang buat aku teduh dan nyaman

Hati ini pernah meletakkan keagungannya dan bersandar pada kepribadiannya yang aku suka.

Jiwaku memuliakannya..seiring dengan prinsip hidupnya yang aku kagumi.

Saat semuanya sudah tidak dapat aku genggam lagi keindahannya..

Hati ini terasa kering dan dan penuh debu…tidak tau kemana kaki ini harus melangkah..

Masih ada cahaya namun tak seterang dulu..sekarang agak redup,tapi masih aku percaya sebagai panduanku pulang..

Debu-debu ini mengganggu menglihatanku..dan aku hampir mati kehausan di tempat gersang ini.

Aku kumpulkan kepingan-kepingan dari hidupku yang indah dulu untuk membantuku pulang menuju asal cahaya redup ini sebelum terlanjur mati..

Tinggal kepingan dan cahaya itu yang aku percaya sebagai penuntunku…

Tapi sekarang aku kehilangan arah..tidak aku liat cahaya redup itu di tempat gersang ini lagi..

Terkadang aku melihat cahaya redup itu sesekali..tapi bukan seperti yang dulu..warnanya bukan seperti yang aku kenal..

Dan kehangatannya bukan seperti cahaya yang aku kagumi dulu..

Jiwa ini pun sungkan untuk merebahkan diri di tempat semula..karena bukan ini kepribadian dan prinsip yang membuat jiwa ini nyaman.

Aku sekarang cuma terjatuh dan meringkuk dengan kepingan-kepingan yang aku kumpulkan di genggamanku.

Aku tidak tahu kemana cahaya yang hangat itu..Apakah ini cahaya yang dulu..?? Masih sama tapi aku merasa asing.

Aku takut tidak akan mengenalinya lagi, Aku mengagumi dirinya dengan segala emosi, kepribadian, dan prinsip hidupnya.

Jangan jadi orang asing untukku…

Bawa aku pulang…Jangan biarkan aku mati dengan kepingan-kepingan yang ada di genggamanku ini.

Karena aku akan menusuk diriku sendiri dengan kepingan tajam yang aku bawa itu..

Dan mungkin aku tidak akan ada lagi di tempat gersang ini dan kamu tidak akan pernah menemukan aku lagi.

Aku memohon dari hatiku yang paling dalam.

 

4 responses

  1. baca bait terakhir itu kok aku merasa seram ya mbak 🙂

    November 27, 2010 pukul 5:00 pm

  2. Narada

    sebuah lilin yang bercahaya sesekali meredup terkena angin kencang, tapi ia bertahan sekuat tenaga sendirian agar tidak padam diterpa angin..ia akan tetap memberikan cahaya terbaiknya…

    namun sebelum sang lilin dapat kembali bercahaya terang, sang angin kembali berulang kali menerpanya sehingga ia akan semakin meredup dan sebelum akhirnya mati sebelum tetes lilin terakhir mengalir

    ketika ia merasa tak sanggup lagi bercahaya, biarkan ia pergi untuk bisa menerangi ruangan lain yang dapat menjaganya tetap bercahaya dan menjaganya dari terpaan angin yang dapat memadamkannya..biarkan ia memberikan cahaya terbaiknya sampai tetes lilin terakhir memadamkannya

    ia hanya sebuah lilin kecil yang rapuh yang mencoba memberikan sedikit kehangatan diruangan yang ia diami..ia bukan sesosok obor yang tangguh…

    November 27, 2010 pukul 5:19 pm

  3. iya aku tahu lilin itu mulai memudar cahayanya..aku mengerti keletihan hatinya..
    dan mungkin keduanya akan menjadi sebuah kisah yang terhempas tanpa ujung bahagia hanya mencari keteduhan di tempat baru dimana sesungguhnya tidak ada tempat paling indah selain rumah mereka berdua…nice reply for my blog..mkch

    Desember 1, 2010 pukul 2:29 pm

  4. Like it so much…
    :’)

    Agustus 3, 2011 pukul 6:01 am

Tinggalkan Balasan ke tulang Batalkan balasan